Mark Zuckerberg Mengecam Perubahan App Store Apple, Menyebutnya “Terlalu Sulit”

Ya, kamu pasti sudah dengar tentang perubahan kebijakan App Store Apple yang baru ini kan? Nah, ternyata reaksi para developer terhadap kebijakan baru ini tidak sesuai dengan harapan kita. Salah satunya, CEO Meta Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengkritik kebijakan App Store Apple yang dianggapnya terlalu rumit dan sulit untuk diikuti oleh para developer. Menurut Mark, kebijakan sideloading aplikasi dari App Store yang ditawarkan Apple sangat bertentangan dengan tujuan awal kebijakan Uni Eropa, yaitu agar pengguna bisa dengan mudah memilih platform mana saja untuk mengunduh aplikasi dan melakukan pembayaran. Mark bahkan mengatakan tidak akan heran jika tidak ada developer yang mau mengikuti fitur sideloading dari App Store ini. Yuk, kita simak lebih lanjut kritikan pedas Mark Zuckerberg terhadap App Store Apple ini!

Mark Zuckerberg Mengecam Perubahan App Store Apple, Menyebut Terlalu Sulit

Bagi para pengembang aplikasi, kebijakan baru Apple App Store ternyata tidak sebaik yang kita kira. Seperti yang disampaikan oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam panggilan pendapatan terbaru. Mark membuka suaranya tentang kebijakan App Store Apple terbaru yang dianggap memberatkan para pengembang.

CEO Meta itu mengatakan bahwa metode yang diberikan Apple untuk memungkinkan akses sideloading aplikasi di App Store terlalu rumit dan sulit. Bahkan Mark mengungkapkan dia tidak akan terkejut jika tidak ada pengembang yang ingin berpartisipasi dalam fitur sideloading ini.

Mark juga mengungkapkan bahwa hal semacam ini sangat bertentangan dengan tujuan awal kebijakan Uni Eropa. Di mana pada awalnya dimaksudkan agar pengguna dapat dengan mudah memilih di mana mereka ingin menginstal aplikasi mereka dan juga membayar dari platform pihak ketiga sesuai keinginan.

Dengan adanya kebijakan baru ini, para pengembang aplikasi diharapkan dapat lebih leluasa mendistribusikan aplikasi mereka di luar App Store secara resmi. Akan tetapi, kenyataannya ternyata prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Proses persetujuan dan verifikasi dari Apple dinilai masih terlalu ketat, sehingga para pengembang masih merasa kesulitan.

Padahal, kebijakan yang dikeluarkan Uni Eropa bertujuan untuk menciptakan persaingan yang adil di pasar aplikasi seluler. Namun, kebijakan baru Apple justru membuat para pengembang semakin frustasi. Tentu hal ini menjadi PR buruk bagi Apple ke depannya.

Kebijakan Baru App Store Apple Untuk Mendukung DMA Uni Eropa

Bagi para pengembang aplikasi, kebijakan baru Apple terkait App Store ini terdengar merepotkan. Seperti yang dikatakan oleh CEO Facebook, Mark Zuckerberg, selama panggilan laba baru-baru ini. Mark membuka suaranya tentang kebijakan App Store Apple terbaru yang dianggap memberatkan bagi para pengembang.

CEO Meta itu mengatakan bahwa metode yang diberikan Apple untuk mengizinkan akses sideloading aplikasi di App Store terlalu rumit dan sulit. Mark bahkan mengungkapkan bahwa dia tidak akan terkejut jika tidak ada pengembang yang ingin berpartisipasi dalam fitur sideloading ini.

Mark juga mengungkapkan bahwa hal semacam ini sangat bertentangan dengan tujuan awal kebijakan Uni Eropa. Di mana pada awalnya dimaksudkan agar pengguna dapat dengan mudah memilih di mana mereka ingin menginstal aplikasi mereka dan juga membayar dari platform pihak ketiga secara sukarela.

Sementara Apple mungkin bermaksud baik dalam mendukung kebijakan Pasar Digital Tunggal (DMA) Uni Eropa, mereka masih kaku dalam memberi izin kepada para pengembang untuk mengakses sideloading. Meskipun terdengar seperti berita baik, ternyata Apple masih ketat ketika memberi izin kepada pengembang untuk mengakses sideloading.

Para pengembang merasa bahwa kebijakan baru Apple ini tidak sebaik yang kita kira. Bagi mereka, kebijakan ini terlalu sulit untuk diikuti dan bertentangan dengan tujuan awal DMA. Tentu saja, hal ini dapat berubah seiring waktu, tetapi untuk saat ini tampaknya Apple perlu melakukan beberapa perbaikan agar kebijakan sideloading-nya benar-benar mendukung DMA dan ramah terhadap pengembang.

Meta CEO Sebut Metode Sideloading Apple Terlalu Rumit Bagi Pengembang

CEO Meta Mark Zuckerberg telah mengekspresikan kekecewaannya terhadap kebijakan App Store terbaru Apple yang dianggap membebani para pengembang. Mark membuka suaranya tentang kebijakan App Store terbaru Apple yang dianggap terlalu rumit dan sulit. Bahkan Mark mengungkapkan bahwa dia tidak akan terkejut jika tidak ada pengembang yang ingin berpartisipasi dalam fitur sideloading ini.

Mark juga mengungkapkan bahwa hal semacam ini sangat bertentangan dengan tujuan awal kebijakan Uni Eropa. Dimana awalnya dimaksudkan agar pengguna dapat dengan mudah memilih di mana mereka ingin menginstal aplikasi mereka dan juga membayar dari platform pihak ketiga semau mereka.

Menurut CEO Meta ini, metode yang diberikan Apple untuk mengakses sideloading aplikasi di App Store terlalu rumit dan sulit untuk para pengembang. Sehingga bahkan Mark sendiri tidak akan terkejut jika pada akhirnya tidak ada pengembang yang ingin berpartisipasi dalam fitur sideloading yang ditawarkan Apple ini.

Hal ini tentu saja sangat bertentangan dengan tujuan awal dari kebijakan Uni Eropa yang sebenarnya. Dimana kebijakan ini pada awalnya dimaksudkan agar para pengguna dapat dengan leluasa memilih di mana mereka ingin menginstal aplikasi serta melakukan pembelian dari platform pihak ketiga sesuai keinginan mereka.

Namun dengan metode yang diberikan Apple saat ini, hal itu dipastikan akan sulit untuk dilakukan. Karena menurut penuturan Mark sendiri, metode sideloading yang ditawarkan Apple terlalu rumit dan sulit untuk diakses dan dimengerti oleh kebanyakan pengembang aplikasi.

Mark Zuckerberg Memprediksi Tidak Ada Pengembang Yang Ingin Ikut Sideloading

Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan App Store terbaru Apple yang dinilainya terlalu sulit untuk diikuti pengembang. Dalam panggilan pendapatan terakhir, Mark membuka suaranya tentang kebijakan App Store terbaru Apple yang dianggap memberatkan para pengembang.

CEO Meta itu mengatakan bahwa metode yang diberikan Apple untuk mengizinkan akses ke aplikasi sideloading di App Store terlalu rumit dan sulit. Bahkan Mark mengungkapkan bahwa dia tidak akan terkejut jika tidak ada pengembang yang ingin berpartisipasi dalam fitur sideloading ini.

Mark juga mengungkapkan bahwa hal semacam ini sangat bertentangan dengan tujuan awal kebijakan Uni Eropa. Dimana awalnya dimaksudkan agar pengguna dapat dengan mudah memilih di mana mereka ingin menginstal aplikasi mereka dan juga membayar dari platform pihak ketiga semau mereka.

Kebijakan terbaru Apple yang mewajibkan pengembang untuk mengikuti proses yang rumit demi mendapatkan akses ke fitur sideloading, tentunya akan membuat para pengembang enggan untuk berpartisipasi. Apalagi mengingat tujuan awal kebijakan Uni Eropa adalah memberi keleluasaan bagi pengguna dan pengembang dalam memilih platform dan metode pembayaran.

Jika kebijakan baru Apple ini benar-benar sulit diikuti para pengembang, maka prediksi Mark Zuckerberg bahwa tidak akan ada pengembang yang ingin bergabung dengan sideloading bisa menjadi kenyataan. Tentunya hal ini akan bertentangan dengan keinginan Uni Eropa yang menginginkan kompetisi yang sehat antar platform.

Kebijakan App Store Apple Bertentangan Dengan Tujuan Awal DMA Uni Eropa

Apple baru saja meluncurkan kebijakan baru di App Store untuk mendukung kebijakan Pasar Digital Tunggal atau DMA dari Uni Eropa. Meskipun terdengar bagus, ternyata Apple masih ketat dalam memberikan izin kepada pengembang untuk mengakses sideloading.

Berbagai pengembang merasa bahwa kebijakan baru Apple tidak sebaik yang kita kira. Seperti yang diungkapkan oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg selama panggilan pendapatan terbaru. Mark membuka suaranya tentang kebijakan App Store Apple terbaru yang dianggap memberatkan bagi pengembang.

CEO Meta mengatakan bahwa metode yang diberikan oleh Apple untuk mengizinkan akses sideloading aplikasi di App Store terlalu rumit dan sulit. Jadi Mark bahkan mengungkapkan bahwa dia tidak akan terkejut jika tidak ada pengembang yang ingin berpartisipasi dalam fitur sideloading ini.

Mark juga mengungkapkan pakong188 bahwa hal semacam ini sangat bertentangan dengan tujuan asli kebijakan Uni Eropa. Di mana awalnya dimaksudkan agar pengguna dapat dengan mudah memilih di mana mereka ingin menginstal aplikasi mereka dan juga membayar dari platform pihak ketiga semau mereka.

Kebijakan App Store Apple ini jelas bertentangan dengan niat awal DMA Uni Eropa untuk memberdayakan pengguna dan pilihan yang lebih besar. Sebaliknya, kebijakan Apple justru membuat sideloading menjadi sangat sulit bagi pengembang. Hal ini dapat menghambat inovasi dan pilihan pengguna pada akhirnya. Apple perlu melonggarkan aturannya agar sesuai dengan semangat DMA asli.

Conclusion

Jadi begitulah, kawan. Apple sepertinya masih belum benar-benar memberikan kebebasan kepada pengembang dan pengguna meski sudah diwajibkan oleh kebijakan EU. Kita semua berharap Apple bisa lebih terbuka dan longgar tentang aturan App Store-nya. Semoga ke depannya pengembang bisa lebih leluasa mengembangkan aplikasi tanpa dibatasi aturan yang terlalu ketat dan pengguna juga bisa lebih bebas memilih platform mana yang ingin digunakan. Tetap pantau perkembangannya ya!